Mengenal Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada (UGM)
Dalam blog kali ini, saya akan menceritakan tentang departemen yang saya ambil di jenjang S1 (Sarjana). Sebenarnya pertanyaan terkait ‘apa/bagaimana’ departemen kuliah saya ini, sudah sering saya terima sejak resmi bersatatus mahasiswa UGM, pada saat itu kita masih menyebut departemen sebagai jurusan sampai keputusan rektor di tahun 2016 menggantinya menjadi departemen. Namun sebelum saya menerangkan lebih jauh, saya akan menjelaskan mengapa saya berpikir dan memutuskan mengambil departemen ini. Semasa Sekolah Menegah Atas (SMA) Saya memiliki Background di kelas Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), jurusan IPS pada masa itu dinilai sebagai kelas ‘buangan’ karena mayoritas siswa cenderung memilih jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sehingga mereka yang berada di kelas IPS seakan akan adalah siswa yang gagal masuk kelas IPA, padahal banyak juga yang memilih jurusan IPS karena memang suka, contohnya saya sendiri, saya mimilih jurusan IPS semasa SMA dengan kesadaran penuh dan karena memang saya suka pelajaran seperti sejarah, sosiologi, geografi dan ekonomi. Jadi saya masuk jurusan IPS bukan saya tidak berjaya di pelajaran IPA, bahkan pada masa SMA kelas X saya masuk dalam tim olimpiade Biologi dan mendapat peringkat satu dalam proses pemilihan kandidat olimpiade biologi (Pra OSN). Kembali lagi pada persolan jurusan IPA dan IPS pada masa SMA, Apabila saya lihat, alasan tingginya minat jurusan IPA pada masa SMA saya sangat beragam, ada yang memang mimiliki cita-cita luhur untuk belajar ilmu ini, ada yang berpikir lebih politis karena mereka berpikir bahwa kesempatan jurusan IPA untuk dipilih pada jenjang kuliah akan lebih besar, ada yang karena keinginan orang tua tapi dirinya sendiri tidak tahu kenapa harus memilih jurusan itu dan adapula yang hanya ikut ikut teman. Banyak juga diantara mereka akhirnya memilih pada ranah kajian ilmu sosial di masa kuliah,entah karena memang baru menemukan passion, kepepet, gak kuat mikir di IPA atau semua itu memang sebuah strategi terencana hehe. Saya tidak tahu apakah perdebatan antara jurusan IPS dan IPA di tingkat SMA masih terjadi di era sekarang? saya harap tidak, karena saya rasa bukan lagi waktunya berdebat tentang ilmu mana yang lebih baik, karena sejatinya sebuah ilmu tidak memiliki strata mana yang lebih tinggi, orang bijak akan mengatakan bahwa
‘‘sebaik baiknya ilmu tentunya yang dapat memberikan manfaat kepada masyarkat secara luas"
Kembali lagi pada sejarah saya menduduki kelas IPS pada masa SMA, dari dulu saya memang sudah memiliki ketertarikan lebih pada ilmu ilmu sosial, sehingga di kelas 10, dengan lugas saya memilih jurusan IPS untuk kelas 11 nanti, adapun alasan saya masuk tim olimpiade Biologi pada masa itu karena sejak SMP juga sudah suka dengan pelajaran ini, namun bila ditimbang, sebenarnya passion saya lebih cenderung di pelajaran IPS, pikiran saya pada saat itu adalah ‘saya ingin belajar tentang apa yang saya sukai tanpa terpaksa’ pikiran ini pula yang menjadi prinsip saya sampai saat ini. Pada masa SMA kelas 12 awal, saya mulai melakukan survei departemen pada beberapa kampus, hingga list pilihan departemen yang saya jadikan target adalah : Departemen Kesejahteraan Sosial (Kesos) Universitas Indonesia (UI), Departemen Ekonomi Pembangunan Universitas Padjajaran (UNPAD) dan tentunya PSDK UGM. Singkat cerita, takdir berkata bahwa saya harus belajar di Departemen PSdK UGM. Pada masa awal kuliah saya memiliki rasa takut dan minder yang tinggi karena saya hanya siswa yang berasal dari daerah, FYI saja, banyak teman-teman saya di kampus yang memiliki background pendidikan dari SMA jempolan. Lambat laun, saya mulai membersihkan pikiran tersebut dan mulai meniatkan untuk belajar ilmu terkait ke-PSdK-an. Then, this is begin, Departemen PSdK merupakan salah satu dari enam Departemen di FISIPOL UGM, adapaun lima Departemen lainya adalah: Departemen Politik Pemerintahan (DPP), Departemen Hubungan Internasional (HI), Departemen Komunikasi, Juruan Manajemen Kebijakan Publik (MKP) dan Departemen Sosiologi. Departemen PSdK secara subtansial jelas berbeda dengan Departemen lain di FISIPOL. Departemen PSdK memiliki tiga kajian utama. Pertama, kajian Pemberdayaan masyarakat, dalam kajian ini, kita akan belajar tentang bagaimana melakukan pemberdayaan masyarakat, mulai dari perencanaan, strategi, teori hingga evaluasi.
Diskusi
From : https://www.google.co.id/url
Kalian yang memiliki jiwa sosial tinggi tentunya akan menyukai kajian terkait pemberdayaan masyarakat. Kajian ini memiliki mata kuliah wajib yaitu : (1) Pengorganisasian Masyarakat dan Advokasi Kebijakan, (2) Metode dan Teknik Fasilitasi dan (3) Gerakan Sosial dan Pembangunan. Kedua, kajian kebijakan sosial (social policy) seperti namanya, kajian ini membahas tentang kebijkan di ranah sosial, di dalam kelas kita akan banyak diskusi terkait kebijakan-kebijakan sosial yang ada di Indonesia baik yang sudah, sedang dan akan diterapkan, dari diskusi tersebut, kita akan tahu point-point pembelajaran seperti bagimana kebijakan sosial tersebut dirancang, bagaimana seharusnya kebijakan sosial di aplikasikan, apa resiko yang akan timbul akibat diterapkanya suatu kebijakan sosial serta unsur politis apa yang terdapat dalam suatu kebijakan sosial.
Diskusi
Link : https://www.instagram.com
Kajian ini sangat menarik, karena kita akan tahu betapa pentingnya ilmu ini di Indonesia, buat kalian yang mungkin memilki cita-cita untuk bekerja di sektor pemerintahan, ilmu terkait kebijakan sosial akan sangat dibutuhkan. Untuk memahami secara utuh tentang kajian ini, terdapat mata kuliah wajib yang harus diambil, diantaranya : (1) Aspek Politik dalam Kebijakan Sosial, (2) Kebijakan Sosial dan Globalisasi dan (3) Gerakan Sosial dan Pembangunan. Ketiga, yaitu kajian tentang Coporate Social Responsibility (CSR), kajian ini, sebenarnya banyak juga dipelajari oleh departemen lain seperti Departemen Ekonomi, MKP, Sosiologi hingga Psikologi. Setiap departemen tentunya memiliki fokus kajian CSR yang berbeda, karena CSR sendiri bisa dikatakan ilmu yang cukup kompleks. Pada Departemen PSdK sendiri, CSR membahas terkait strategi perusahaan dalam merancang dan mengaplikasikan sebuah program CSR berbentuk pemberdayaan di masyarakat, kita akan lebih belajar pada tataran teknis, apakah suatu program CSR sudah berjalan dengan semestinya? Apkah program CSR memiliki dampak keberlanjutan di masyarakat, dan apakah program CSR akan memberikan citra postif bagi perusahaan? Pertanyaan-pertanyaan semacam itulah yang akan menghiasi kajian CSR.
Presentasi
Link : https://www.instagram
Agar pemahaman tentang CSR di Departemen PSdK bisa utuh, maka mahasiswa harus mengambil mata kuliah wajib yaitu : (1) Sejarah Perkembangan dan Konsep CSR, (2) Etika dan Kebijakan Korporasi dan (3) Analisis Tata Kelola CSR. Selain memiliki tiga ranah kajian, Departemen PSdK juga terdapat mata kuliah praktikum (mata kuliah wajib Departemen), dengan adanya mata kuliah ini maka Departemen PSdK menjadi satu satunya Departemen di FSISPOL UGM atau bahkan di lingkup ilmu sosial yang memiliki mata kuliah praktikum. Kegiatan praktikum di Departemen PSdK, dilakukan secara berkelompok antara 3-6 mahasiswa, metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah kuantitatif, jadi buat kalian berpikir bahwa Departemen Ilmu Social tidak ada itung itungan, kalian salah besar, di departemen PSdK dan ilmu sosial lainya juga mempelajari rumus rumus lho, hehe. Untuk mengelola data kuantitatif, mahasiswa PSdK menggunakan progam komputer bernama Statistical Product and Service Solutions (SPSS) program ini akan sangat membantu dalam mengolah data yang berbentuk angka, jadi gak begitu sulit kok itung itungan di Departemen PSdK (kali aja ada yang phobia angka - lebay) Hehe. Nah untuk masa pendidikan di Jenjang S1 PSdK bisa ditempuh paling cepat tiga tahun tiga bulan dengan total jumlah Mata Kuliah (MK) 49 dan Satuan Kredit Semester (SKS) berjumlah 144, MK dan SKS ini memiliki rincian: MK Universitas 5 - (15 SKS), MK Wajib Fakultas 7 - (18 SKS), MK Pilihan Umum 2 - (enam SKS), MK Wajib Departemen 23 - (69 SKS), MK Pilihan Departemen 9 - (27 SKS) dan MK Pilihan Kajian 3 - (9 SKS). Ada Satu hal lagi yang sering ditanyakan banyak orang adalah tentang prospek kerja, seperti yang sudah saya jelaskan di atas bahwa Departemen PSdK memiliki tiga konsetrasi kajian yaitu pemberdayaan masyarakat, kebijakan sosial dan CSR, prospek kerja untuk lulusan PSdK akan bekerja di sektor sektor yang tidak jauh dengan apa yang kita pelajari, lulusan PSdK bisa bekerja di : Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Pemerintahan, Lembaga Peneliti dan Perusahaan. Kendati demikain tidak akan menutup kemungkinan juga untuk lulusan PSdK akan bekerja diluar aspek tersebut, karena dalam mendapatkan kerja banyak fakor yang akan dipertimbangkan, tidak melulu terkait background pendidikan pelamar. Selain Jenjang S1, Departemen PSdK juga memiliki jenjang S2. Penjelasan terkait janjang S2 PSdK akan saya tulis di next blog ya heheh. Bagaimana apakah sudah jelas terkait Departemen PSdK FISIPOL UGM? Apakah ada diantara kalian yang menjadi tertarik untuk mengambil departemen ini? bila ada, cobalah untuk mempersiapkanya secara matang, karena untuk bersaing dan masuk ke jenjang S1 PSdK UGM, kalian memiliki saingan yang cukup banyak dari sabang sampai merauke, bagaimana tidak, sejauh ini Departemen PSdK UGM adalah satu-satunya departemen yang ada di Indonesia, belum ada universitas negeri maupun swasta yang memiliki Departemen PSdK.
Album PSdK angkatan 2013
The last, yang perlu ditekankan dalam memilih departemen bukanlah departemen mana yang paling diminati atau departemen mana yang paling besar prosepeknya di dunia kerja, namun kejujuran, ketulusan dan passion apa yang kamu miliki. Percayalah hidup harus jadi diri sendiri dan dinikmati agar tidak terasa terbebani. Salam Semangat.
Komentar
Posting Komentar